(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perbandingan Penggunaan Bioaktivator MOL Lindi dan MOL Tapai Terhadap Laju Dekomposisi dan Kualitas Kompos Sampah Organik


Perkembangan Penduduk suatu wilayah berdampak kepada peningkatan jumlah timbulan sampah. Kegiatan perdagangan dipasar berpotensi menimbulkan timbulan sampah organik, sehingga jika tidak adanya pengelolaan sampah organik akan menimbulkan peningkatan timbulan sampah dan bau yang tidak sedap. Alternatif yang dikembangkan untuk menjadi pengolahan sampah organik dengan metode kompos dengan bantuan bioaktivator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan laju dekomposisi dan kualitas kompos dari kedua jenis mol. Jenis perlakuan yang akan dilakukan terhadap sampah organik tersebut adalah penggunaan bioaktivator yang berbeda yaitu MOL lindi dan MOL tapai dengan 3 kali pengulangan. Bioaktivator memiliki variasi pengenceran yang berbeda yaitu 1:5 dan 1:10. Analisis yang akan dilihat berupa pH, suhu, kadar air, laju dekomposisi dan kualitas kompos dari tiap sampah organik. Hasil pengamatan selama proses pengomposan menjelaskan bahwa variasi terbaik adalah A2B1 dan A2B2 memiliki nilai laju dekomposisi tertinggi sebesar 0,119 kg/hari, suhu tertinggi didapat oleh variasi A2B1 sebesar 34,83 °C, pH akhir yang mendekati dengan pH normal yaitu variasi A1B2 sebesar 7,99 Analisis dengan two ways ANOVA menyimpulkan bahwa untuk laju dekomposisi, kualitas unsur C, N dan P tidak memiliki perbandingan rata-rata yang signifikan karena mendapat nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu (0,642>0,05) untuk unsur C, (0,225>0,05) untuk unsur N dan (0,29>0,05) untuk unsur P (0,29>0,05). Untuk kalium memiliki perbandingan yang signifikan (0.00<0). Setelah dilakukan uji post hoc dapat dilihat perbedaan, secara signifikan MOL lindi memiliki nilai lebih tinggi dari MOL tapai dan kontrol. Kata kunci: Sampah organik, Mikroorganisme lokal, lindi, Tapai

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201270012

Keyword