(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Geologi dan Kajian Keterdapatan Kayu Terkersikan Daerah Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Lampung


Letak geologis dan geografis membuat Indonesia memiliki karakteristik relief yang terdiri dari daratan, perbukitan, dan gunung api, yang membuat negara indonesia mempunyai banyak potensi-potensi sumber daya alamnya, salah satunya Lampung. Lampung memiliki potensi sumber daya alam sangat melimpah, hal ini dikarenakan lampung dilewati jalur gunung api yang merupakan bagian dari jalur pegunungan bukit barisan. Rangkaian gunung api sendiri hadir membawa indikasi potensi sumber daya alam tambang seperti mineral logam maupun non logam (bahan galian) ataupun kayu terkersikan. Banyaknya laporan penemuan kayu terkersikkan di daerah Way Ratai. Pada Peta Geologi Lembar Tanjungkarang, terdapat fosil tumbuhan diatas Formasi Menanga yang memiliki lingkungan pengendapan laut dalam. Dalam hal ini dilakukan penelitian dengan metode pemetaan geologi dan didapatkan 7 satuan tidak resmi yang terendapkan dari Pra-Tersier sampai sekarang, dimana memiliki urutan dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung, Satuan Rijang, Satuan Dasit, Satuan Andesit Satuan Breksi Vulkanik, dan Satuan Tuff. Geomorfologi yang terdapat pada daerah penelitian dibagi ke dalam 4 satuan yaitu Satuan Dataran Denudasional Landai, Satuan Perbukitan Denudasional Sedang, Satuan Perbukitan Vulkanik Agak Curam, Satuan Perbukitan Vulkanik Curam. Struktur geologi yang ada pada daerah penelitian yaitu kekar dan lipatan. Penemuan Kayu terkersikkan pada batu rijang merupakan bukti dugaan bahwa daerah penelitian berada pada lingkungan pengendapan darat. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan kayu terkersikkan pada daerah Way Ratai memiliki estetika yang indah dengan warna coklat terang-gelap, corak kayu, dengan kekerasan 7-8 skala mohs, opaque, density 2,7 g/ml dan kilap non logam (vitreous). Kata Kunci : Way Ratai, Kayu Terkersikan, Formasi Menanga, Geomorfologi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201210006

Keyword