(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Dampak Digitalisasi Pertanian Terhadap Tingkat Ekonomi Masyarakat Petani di Kabupaten Pringsewu (Studi Kasus Kecamatan Adiluwih Dan Gadingrejo)


Mayoritas penduduk Indonesia tinggal di daerah yang merupakan pedesaan sehingga pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian dan kelangsungan hidup masyarakat pedesaan dimana diketahui bahwa pendapatan nasional yang dihasilkan dari sektor pertanian adalah lebih dari 50 %. Namun terdapat kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, seperti tingkat ekonomi dan tingkat pendapatan, dan dalam situasi ini pembangunan daerah diperlukan untuk mengatasi rendahnya tingkat perkonomian di pedesaan. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pertanian tersebut maka penerapan teknologi khusunya yang berbasis digital sangat diperlukan karena memiliki dampak yang signifikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat petani khusunya. Salah satu bentuk penerapan teknologi yang sejalan dengan kemajuan di era revolusi industri 4.0, maka sektor pertanian di Indonesia juga berada pada era pertanian 4.0 yang mana terdapat konsep digitalisasi pertanian yang ditandai dengan interaksi secara langsung pelaku pertanian pada tiap rantai nilai pertanian yaitu pembeli, produsen, tengkulak, yang mana setiap aktivitasnya terekam sehingga dapat dilakukan perkiraan, perhitungan, dapat dikendalikan secara yang otomatis dan bisa dilakukan melalui jarak jauh. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik diketahui bahwa penerapan digitalisasi pertanian dalam hal penggunaan aplikasi yang digunakan sebagai media pemasaran secara online di kecamatan Adiluwih dan Gadingrejo masih tergolong rendah. Rendahnya penggunaan aplikasi ini dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi pertanian antara lain faktor kesiapan petani, faktor usia, faktor jenis kelamin, faktor pendidikan, faktor penyuluhan, dan faktor pendapatan. Selanjutnya digitalisasi pertanian ini membawa dampak terhadap tingkat ekonomi masyarakat petani, meskipun masih tergolong rendah, digitalisasi ini dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 8,5 %. Peningkatan pendapatan ini didapatkan dari hasil pemasaran produk hasil bumi melalui media online yang merupakan bagian dari tools digitalisasi dalam bidang pertanian. Hal ini menjadi peluang agar penerapan digitalisasi dan teknologi informasi di bidang pertanian dapat dikembangkan secara optimal guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Kata Kunci: Adiluwih, Gadingrejo, Pertanian, Ekonomi Pedesaan, Digitalisasi Pertanian, Dampak Digitalisasi Pertanian

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201170008

Keyword