PERBANDINGAN PENGGUNAAN BIOAKTIVATOR MOL LINDI DAN MOL TAPAI TERHADAP LAJU DEKOMPOSISI DAN KUALITAS KOMPOS SAMPAH ORGANIK
Perkembangan Penduduk suatu wilayah berdampak kepada peningkatan jumlah
timbulan sampah. Kegiatan perdagangan dipasar berpotensi menimbulkan timbulan
sampah organik, sehingga jika tidak adanya pengelolaan sampah organik akan
menimbulkan peningkatan timbulan sampah dan bau yang tidak sedap. Alternatif yang
dikembangkan untuk menjadi pengolahan sampah organik dengan metode kompos
dengan bantuan bioaktivator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan
laju dekomposisi dan kualitas kompos dari kedua jenis mol. Jenis perlakuan yang akan
dilakukan terhadap sampah organik tersebut adalah penggunaan bioaktivator yang
berbeda yaitu MOL lindi dan MOL tapai dengan 3 kali pengulangan. Bioaktivator
memiliki variasi pengenceran yang berbeda yaitu 1:5 dan 1:10. Analisis yang akan
dilihat berupa pH, suhu, kadar air, laju dekomposisi dan kualitas kompos dari tiap
sampah organik. Hasil pengamatan selama proses pengomposan menjelaskan bahwa
variasi terbaik adalah A2B1 dan A2B2 memiliki nilai laju dekomposisi tertinggi sebesar
0,119 kg/hari, suhu tertinggi didapat oleh variasi A2B1 sebesar 34,83°C, pH akhir yang
mendekati dengan pH normal yaitu variasi A1B2 sebesar 7,99 Analisis dengan two ways
ANOVA menyimpulkan bahwa untuk laju dekomposisi, kualitas unsur C, N, dan P tidak
memiliki perbandingan rata-rata yang signifikan (P>0). Untuk kalium memiliki
perbandingan yang signifikan (P<0). Setelah dilakukan uji post hoc dapat dilihat
perbedaan, secara signifikan MOL lindi memiliki nilai lebih tinggi dari MOL tapai dan
kontrol.
Kata kunci: Sampah organik, Mikroorganisme lokal, lindi, Tapa
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2201110003
Keyword