(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dugaan bidang gelincir dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Wenner-Schlumberger dan menganalisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode kesetimbangan batas. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode kesetimbangan batas dan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berat isi (γ), kohesi (c), dan sudut geser dalam (ϕ). Parameter ini diperoleh dari uji geser langsung, uji sifat fisik tanah, uji ayakan, dan hidrometer. Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan lereng dengan menggunakan perangkat lunak Geostudio SLOPE/W V.9 untuk menentukan kestabilan lereng dari lereng alami, lereng dengan perkuatan angkur dan beban 200 ton, serta lereng dengan perkuatan angkur, beban 200 ton, dan beban gempa. Hasil penelitian ini menunjukkan dugaan bidang gelincir pada lintasan 1 memiliki nilai resistivitas 24,4 Ωm-58,3 Ωm yang terletak pada kedalaman 0-8 meter, dugaan bidang gelincir pada lintasan 2 memiliki nilai resistivitas 16,2 Ωm-24,4 Ωm yang terletak pada kedalaman 0-18,26 meter, dan dugaan bidang gelincir pada lintasan 3 memiliki resistivitas 16,2 Ωm-24,4 Ωm yang terletak pada kedalaman 0-12,75 meter. Faktor keamanan lereng alami dengan menggunakan metode Bishop yaitu 1,077 dengan kondisi lereng tidak stabil, faktor keamanan lereng alami dengan metode Janbu yaitu 1,022 dengan kondisi lereng labil, dan faktor keamanan lereng alami dengan metode Ordinary yaitu 1,028 dengan kondisi lereng labil. Faktor keamanan lereng dengan menggunakan perkuatan angkur dan beban 200 ton pada metode Bishop yaitu 1,746 dengan kondisi lereng stabil, faktor keamanan lereng dengan menggunakan perkuatan angkur dan beban 200 ton dengan metode Janbu yaitu 1,680 yang menunjukkan lereng dalam kondisi stabil, dan faktor keamanan lereng dengan metode ordinary yaitu 1,679 yang menunjukkan lereng dalam kondisi stabil. Faktor keamanan lereng dengan perkuatan angkur, beban 200 ton, dan beban gempa pada metode Bishop yaitu 1,173 yang menunjukkan lereng dalam kondisi tidak stabil. Faktor keamanan lereng dengan perkuatan angkur, beban 200 ton, dan beban gempa pada metode Janbu yaitu 1,102 yang menunjukkan lereng dalam kondisi tidak stabil. Faktor keamanan lereng dengan perkuatan angkur, beban 200 ton, dan beban gempa pada metode Ordinary yaitu 1,127 yang menunjukkan lereng dalam kondisi tidak stabil. Kata kunci: Kestabilan lereng, metode kesetimbangan batas, metode geolistrik

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108260043

Keyword