(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Geologi Daerah Panjang Kota Bandar Lampung dan Sekitarnya


Dinamika tektonik sejak era Kenozoikum hingga saat ini telah menghasilkan keanekaragaman geologi di Pulau Sumatera yang menghasilkan variasi litologi meliputi batuan beku ekstrusif – intrusif, batuan sedimen, batuan vulkanik, dan batuan metamorf yang sebagian tersingkap di daerah penelitian. Hal ini dapat memberikan informasi proses geologi yang terjadi di masa lampau. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tatanan geologi daerah penelitian yang terdiri dari geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi, yang selanjutnya dapat menggambarkan kondisi geologi dan sejarah geologi daerah Panjang Kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa geomorfologi daerah penelitian terdiri atas Satuan Dataran Aluvial, Satuan Perbukitan Denudasional Landai, Satuan Perbukitan Struktural Landai, Satuan Perbukitan Struktural Agak Curam, Satuan Perbukitan Struktural Curam. Pola aliran sungai pada daerah penelitian termasuk kedalam tipe Paralel dan Subdendritik. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari 6 satuan tidak resmi dari tua ke muda, yaitu Satuan Sekis Muskovit, Satuan Sekis Klorit, Satuan Tonalit, Satuan Tuf Kristal, Satuan Tuf Gelas dan Endapan Aluvial. Struktur geologi daerah penelitian terdiri 2 jenis struktur, yaitu struktur primer berupa perlapisan pada Satuan Tuf Gelas dan Satuan Tuf Kristal. Lalu struktur sekunder berupa Kekar Gerus, Sesar Mendatar Sinistral Pidada, Sesar Mendatar Dekstral Campang, dan Sesar Mendatar Sinistral Panjang, dengan pendekatan pure shear Moddy dan Hill, (1956) pada daerah penelitian menunjukkan adanya dua arah tegasan utama yang mengontrol struktur geologi daerah penelitian, yaitu tegasan utama berarah utara – selatan dan tegasan utama berarah barat – timur. Sejarah geologi daerah penelitian terbagi menjadi 6 periode, yang terdiri dari Periode Paleozoikum Akhir, pada periode ini terbentuknya Satuan Sekis Klorit dan Sekis Muskovit, kemudian disusul terbentuknya Satuan Tonalit yang menerebos kedua satuan sekis tersebut pada Periode Kapur Tengah, kemudian terjadi aktivitas vulkanisme pada Periode Paleogen, yang membuat terendapkannya Satuan Tuf Kristal. Pada Periode Neogen terjadi Sesar Sinistral Pidada dengan tegasan berarah utara – selatan. Periode Kuarter, terjadinya Sesar Sinistral Panjang dan Sesar Dekstral Campang dengan tegasan berarah utara – selatan serta terendapkannya Satuan Tuf Gelas pada Periode Holosen, terendapkannya Endapan Aluvial.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108260033

Keyword