(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Relokasi Hiposenter Gempa Menggunakan Metode Double Difference Pada Data Gempa Bumi Daerah Selat Sunda Periode Januari 2011 Hingga Desember 2020


Selat Sunda merupakan daerah yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Samutera dengan dinamika tektonik yang tidak lepas dari kegiatan sesar besar dan aktif serta pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Kondisi tektonik ini menjadikan Selat Sunda sebagai zona sumber gempa yang sangat potensial, relokasi hiposenter merupakan salah satu upaya mitigasi gempa bumi agar diperoleh informasi parameter gempa bumi yang lebih akurat. Relokasi hiposenter dapat dilakukan dengan menggunakan metode Double Difference yang didasarkan pada fakta bahwa apabila jarak hiposenter antara dua gempa lebih kecil daripada jarak terhadap stasiun dan panjang skala heterogenitas kecepatan yang dapat dikatakan sama, maka jalur sinar antara daerah sumber dan stasiun umumnya serupa pada hampir seluruh jalur sinar. Penelitian ini menggunakan data gempa periode Januari 2011 hingga Desember 2020 dengan koordinat 103,5° s.d 105,9° BT dan -5,45° s.d -6,9° LS. Jumlah event yang terelokasi adalah sebanyak 455 dari 511 event gempabumi. Hasil uji beberapa model kecepatan menunjukkan model kecepatan Crust1.0 sebagai model yang tepat untuk meningkatkan kualitas hasil relokasi berdasarkan frekuensi nilai residual dan jumlah event yang terelokasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi di daerah Selat Sunda bersumber dari asosiasi kegiatan sesar-sesar aktif, aktivitas vulkanik dan zona subduksi. Kata kunci: Gempa Bumi, Relokasi, Hiposenter

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108250001

Keyword