(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Geologi dan Identifikasi Geodiversity pada Kawasan Aspiring Geopark Krakatoa di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung


Indonesia adalah negara mega-geodiversity, karena Indonesia memiliki kekayaan geologi yang sangat melimpah dari Sabang-Merauke. Provinsi Lampung, khususnya daerah Bakauheni juga memiliki potensi geodiversity, karena daerahnya tersusun dari endapan hasil gunung api purba. Salah satu cara memanfaatkan kekayaan geologi tersebut adalah dengan mengembangkan kawasan geopark. Provinsi Lampung telah memiliki calon geopark yakni Geopark Krakatoa yang prosesnya masih dalam pengajuan (aspiring) kepada BAPPENAS. Dalam pengembangan geopark, dibutuhkan kegiatan berupa identifikasi, inventarisasi, serta penilaian geodiversity, sehingga diharapkan daerah Bakauheni mampu memaksimalkan potensi yang ada. Setelah dilakukan pemetaan dan analisis geologi, diinterpretasikan bahwa pola aliran sungai yang berkembang pada daerah penelitian, yakni: rectangular dan radial. Satuan geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi 4 satuan geomorfologi yaitu, dataran rendah fluvial (20%), dataran rendah pedalaman (inner lowland) lereng sangat landai (30%), perbukitan rendah denudasional lereng landai (40%), dan perbukitan vulkanik lereng agak curam (10%). Tahapan geomorfik yang berkembang adalah Tahapan Muda dibuktikan dengan lembah sungai berbentuk ā€œVā€ dengan aliran sungai mengerosi secara vertikal. Stratigrafi daerah penelitian tersusun dari tua ke muda yakni satuan batuan andesit (45%) berumur Pliosen, satuan batuan tuf (30%) berumur Pliosen-Plistosen, satuan batuan breksi vulkanik (15%) berumur Holosen, dan satuan endapan aluvium (10%) berumur Holosen. Kemudian, struktur geologi yang ditemukan berupa kekar dan sesar. Kekar yang ada menunjukkan arah NE-SW, sedangkan sesar yang ada berarah NW-SE. Maka dapat diperkirakan bahwa sesar dan kekar yang bekerja memiliki asal rezim yang berbeda. Dalam studi khusus, metode yang digunakan adalah identifikasi dan penilaian dengan menggunakan grid system mencakup 6 parameter penilaian yakni; indeks geologi, hidrografi, unit dan geomorfologi, struktur geologi, indeks paleontologi, dan wisata alam yang sudah ada. Maka didapati nilai maksimum adalah 22 dan nilai minimum adalah 8. Nilai tersebut digunakan untuk mencari interval kelas, kemudian akan didapatkan hasil bahwa lokasi penelitian dengan keanekaragaman geologi relatif tertinggi terletak pada grid nomor 14 yakni bertempat di Desa Kelawi. Daerah ini sangat berpotensi tinggi jika dijadikan sebagai salah satu calon daerah geosite untuk pengembangan Geopark Krakatoa.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108240008

Keyword