(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pola Spasial dan Tren Kemiskinan Antar Wilayah di Indonesia


Berdasarkan arahan pada RPJPN 2005-2025, terdapat sasaran pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 yang didalamnya mengutamakan konsep Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan target utamanya ialah kemiskinan. Kemiskinan dijadikan tujuan yang pertama bukan tanpa alasan, hal tersebut secara tidak langsung berarti kemiskinan merupakan hal penting yang harus diutamakan penanganannya. Kemiskinan ialah cerminan kesejahteraan, kesejahteraan wilayah berkaitan dengan pengeluaran dan pendapatan daerah dan individu, secara umum pendapatan akan berpengaruh terhadap pengeluaran dan pendapatan individu hanya akan diperoleh dengan baik apabila memiliki pekerjaan atau penghasilan yang tetap. Berdasarkan hal tersebut dapat dianalogikan bahwa kemungkinan tingginya kemiskinan wilayah dipengaruhi oleh banyaknya individu yang tidak memiliki pekerjaan. Oleh karena itu pengentasan kemiskinan seharusnya dibarengi dengan penanggulangan pengangguran juga. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Memetakan pola kemiskinan dan tingkat pengangguran pada dua titik waktu yaitu 2015 dan 2020 serta membuktikan pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan antar satuan wilayah di Indonesia. Dalam memetakan pola dan tren kemiskinan dan pengangguran digunakan metode analisis spasial dan metode analisis regresi sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan. Setelah dilakukan analisis, didapatkan pola kemiskinan yang beragam dengan kelas sangat rendah hingga sangat tinggi, dengan kemiskinan wilayah timur lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah barat. Berdasarkan tren perubahan, wilayah dengan kemiskinan tinggi seperti Pulau Papua justru memiliki penurunan kemiskinan dari tahun 2015 ke 2020 terbesar akan tetapi hal tersebut belum mampu mengubah kedudukannya menjadi wilayah dengan kemiskinan tertinggi, begitu sebaliknya dengan wilayah yang memiliki kemisikinan cenderung rendah, dalam kurun waktu lima tahun kecil penurunannya bahkan terjadi kenaikan. Mengurangi pengangguran akan berpengaruh terhadap kemiskinan, walaupun tidak berlaku pada semua pulau dan provinsi di Indonesia karena pada nyatanya terdapat model yang tidak signifikan dan tidak bisa dijadikan sebagai alat prediksi lebih lanjut.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108220014

Keyword