(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

IDENTIFIKASI STATUS DEFORESTASI MANGROVE DI INDONESIA BERDASARKAN METODE ANALISIS URBAN HOT SPOT DAN REMOTE SENSING ECOLOGICAL INDEX (RSEI)


Kawasan pesisir merupakan kawasan geografi yang menghubungkan laut dan darat, dimana terjadi peningkatan aktivitas manusia dan hampir 60% populasi dunia tinggal di wilayah pesisir dengan perubahan lingkungan yang berkaitan erat pada kelangsungan hidup dan perkembangan manusia. Adanya peningkatan aktivitas manusia secara terus-menerus menyebabkan laju pemanfaatan sumber daya khususnya kawasan mangrove menjadi semakin meningkat sehingga berakibat pada kerusakan ekosistem tersebut. Akibat adanya perubahan pada penggunaan lahan perlu dilakukan identifikasi wilayah pesisir menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang dinamika perkotaan pesisir sehingga dapat mengungkap hubungan antara urbanisasi dengan konsekuensi lingkungannya. Adapun permasalahan di Indonesia mengenai luas hutan mangrove yang terus berkurang, dimana luas hutan mangrove telah mengalami penurunan 30 - 50% karena pembangunan daerah pesisir, perluasan pembangunan tambak dan penebangan yang berlebihan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis deforestasi mangrove akibat peningkatan aktivitas di wilayah pesisir. Tujuan secara spesifik yaitu menganalisis deforestasi mangrove tahun 2007 - 2016, menganalisis ekspansi perkotaan pesisir pada wilayah mangrove yang terdeforestasi menggunakan metode Emerging Hot Spot tahun 2007 - 2016, menganalisis perubahan Remote Sensing Ecological Index (RSEI) pada wilayah mangrove terdeforestasi tahun 2007 - 2016, dan menganalisis uji korelasi terhadap luas penurunan RSEI dengan deforestasi mangrove tahun 2007 – 2016. Deforestasi mangrove merupakan pengolahan ketersediaan data dari Global Mangrove Watch (GWM) tahun 2007 dan 2016. Metode emerging hot spot untuk memperoleh hasil klaster tren kejadian, sedangkan metode RSEI untuk mengetahui kondisi ekosistem. Hasil penelitian ini yaitu dimana deforestasi mangrove yang terjadi pada tahun 2007 - 2016 yaitu seluas 560.678,19 ha dengan wilayah dominan terjadi di Papua seluas 290.442,70 ha. Ekspansi perkotaan pesisir pada wilayah mangrove yang terdeforestasi menggunakan emerging hot spot tahun 2007 - 2016 terjadi dua kelas yaitu oscillating hot spot seluas 104,70 km2 yang mendominasi di wilayah Sumatera Utara dan oscillating cold spot seluas 18,71 km2 yang mendominasi di wilayah Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau. Terdapat empat kelas perubahan RSEI pada wilayah mangrove terdeforestasi tahun 2007 - 2016 yang terjadi yaitu penurunan tinggi, penurunan sedang, normal, dan peningkatan sedang. Kelas paling dominan pada penurunan sedang seluas 4.384,66 km2 atau 84,9

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106030059

Keyword