Arahan Kekompakan Ruang Berdasarkan Faktor Yang Mempengaruhi Tipologi Urban Compactness di Kota Bandar Lampung
Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang juga di tetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) menyediakan berbagai jenis lapangan pekerjaan dan fasilitas yang lebih lengkap dari wilayah lain yang ada di Provinsi Lampung. Peran strategis tersebut menjadikan Kota Bandar Lampung mempunyai daya tarik tersendiri yang mendorong terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan kota yang signifikan sehingga direncanakan atau tidak fenomena urban sprawl akan terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu penerapan konsep kota kompak bisa menjadi alternatif dalam pengimplementasian keberlanjutan dalam kehidupan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan arahan kekompakan ruang kota berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi Tipologi Urban Compactness di Kota Bandar Lampung. Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif dengan unit analisis yaitu seluruh kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung. Dari hasil regresi yang dilakukan terdapat empat faktor yang mempengaruhi urban compactness di Kota Bandar Lampung dan membentuk tiga tipologi yang terdiri dari kompak, sedang dan tidak kompak. Faktor-faktor tersebut diantaranya kepadatan permukiman, kepadatan lahan terbangun, konsentrasi luas permukiman dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Sedangkan dari hasil analisis K-means yang dilakukan di dapatkan Untuk Tipologi Kompak terdiri dari Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Timur, Teluk Betung selatan, Bumiwaras, Kedaton, Panjang, dan Teluk Betung Utara. Untuk tipologi sedang memiliki dua anggota yaitu Kecamatan Enggal dan Teluk Betung Timur. Sedangkan untuk Tipologi tidak kompak memiliki sebelas anggota yaitu Kecamatan Tanjung Karang Barat, Labuhan Ratu, Langkapura, Kedamaian, Tanjung Seneng, Wayhalim, Kemiling, Rajabasa, Sukabumi, Sukarame dan Kecamatan Teluk Betung Barat.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2104210001
Keyword