(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

AZIMUTHAL RESISTIVITY SOUNDING (ARS) UNTUK MENGHITUNG KOEFISIEN ANISOTROPI DI BAWAH PERMUKAAN DI LINGKUNGAN KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA (ITERA)


Proses pengambilan data resistivitas dengan survei Azimuthal Resistivity Sounding (ARS) bertujuan untuk menghitung nilai anistropi bawah permukaan untuk menentukan geologi dan perubahan geologi yang terjadi di bawah permukaan. Adapun dalam menentukan geologi bawah permukaan dilakukan pengukuran ke segala arah dengan memutarkan arah sudut pada satu titik lokasi pengukuran, dengan arah lintasan pengukuran yang berbeda-beda. Data yang diperoleh dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger sebanyak 16 data pada setiap lintasan, dengan jumlah total lintasan sebanyak 6 lintasan, dimana pengukuran dilakukan dengan memutar sudut sebesar 360°. Pengambilan data dilakukan di dalam kawasan kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Alat yang digunakan dalam pengukuran di lapangan menggunakan alat Resistivity Meter untuk memperoleh nilai beda potensial dan arus. Pengolahan data inversi menggunakan software Progress V3.0 dengan keluaran berupa kedalaman, ketebalan, dan jumlah lapisan serta nilai resistivitas. Hasil pengolahan data berupa nilai resistivitas pada masing-masing lintasan, dimana nilai resistivitas terdiri dari beberapa lapisan, untuk nilai resistivitas dibawah 20 Ωm merupakan lempung tuffan, 20-80 Ωm merupakan pasir tuffan, 80-150 Ωm merupakan lapisan tuff, dan nilai resistivitas lebih dari 150 Ωm merupakan lapisan tuff berbutir halus dan kompak. Berdasarkan nilai anisotropi hasil dari nilai resistivitas yang diperoleh menunjukkan anomali resistivitas. Perubahan nilai anisotropi per meter jarak elektroda yang paling besar dapat dilihat pada lintasan N120S memiliki perubahan yang paling besar, yaitu sebesar 0.0816. Representasi grafis dari koefisien anisotropi menjelaskan bahwa nilai pada lintasan N120S memiliki variasi nilai λ = 0.425633218 - 11.16037736. Dimana nilai anisotropi yang diperoleh memiliki variasi nilai λ < 1, sehingga media di bawah permukaan dikategorikan sebagai anisotropi heterogen, hal ini berdasarkan bahwa pada kenyataannya bumi sebagai medium hantar listrik tidaklah homogen hal ini menunjukkan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2102110013

Keyword