(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemetaan Tingkat Kemisikinan Kecamatan Panjang Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process


Kemiskinan dapat diartikan yaitu seseorang yang berada pada kondisi susah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan. Kecamatan Panjang dijadikan sebagai studi kasus penelitian ini karena kecamatan tersebut merupakan salahsatu kecamatan yang memiliki jumlah penduduk miskin yang tinggi. Pada penelitian ini digunakan tiga parameter yaitu kepadatan penduduk, pendidikan rendah, dan penghasilan rendah. Penentuan nilai bobot masing-masing parameter menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil peta tingkat kemiskinan dibagi menjadi lima kelas yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dari delapan kelurahan yang ada di Kecamatan Panjang terdapat empat kelurahan tergolong tingkat kemiskinan sedang yaitu Srengsem, Panjang Selatan, Panjang Utara, dan Way Lunik. Terdapat empat kelurahan lain yang tergolong tingkat kemiskinan tinggi yaitu Karang Maritim, Ketapang Kuala, Pidada, dan Ketapang. Tidak ada kelurahan yang termasuk tingkat kemiskinan sangat rendah, rendah, dan sangat tinggi. Hasil pengolahan data menggunakan metode AHP didapatkan bobot dari parameter kepadatan penduduk sebesar 8,37%, pendidikan rendah sebesar 40,49%, dan penghasilan rendah sebesar 51,15%. Parameter yang paling berpengaruh dalam penentuan tingkat kemiskinan adalah penghasilan rendah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2102030025

Keyword