Perubahan Kondisi Ekonomi Akibat Bencana Banjir (Studi Kasus: Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang)
Dalam World Risk Report 2019, Indonesia memiliki indeks risiko bencana
tinggi. Pada saat musim penghujan, beberapa wilayah di Indonesia sering kali
terjadi bencana banjir. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
tentang Statistik Bencana di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa banjir
merupakan jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Sebagian besar
wilayah di Indonesia berpotensi terhadap bencana banjir salah Kota
Bandarlampung. Dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya banjir di Kota
Bandarlampung tentu saja tidak sedikit. Bencana banjir ini mengakibatkan
kerusakan fisik, lingkungan, dan memengaruhi kondisi ekonomi penduduk pasca
terjadinya banjir.
Bencana banjir yang terjadi di Kota Bandarlampung, setidaknya merendam
lebih 1000 rumah selama periode banjir tahun 2017 – 2020 yang terdapat di-tiga
kecamatan yang sangat terdampak akibat adanya bencana banjir yaitu Kecamatan
Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang. Sehingga tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi perubahan kondisi ekonomi akibat bencana banjir di Kecamatan
Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang, Kota Bandarlampung. Berdasarkan analisis,
hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan terhadap kondisi ekonomi di
Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang yang berdasarkan variabel
pendapatan dan kepemilikan barang berharga. Adapun sebaran lokasi bencana
banjir berada di Kecamatan Kedamain berada pada Kelurahan Kalibalau Kencana,
Kedamaian, dan Tanjung Gading. Pada Kecamatan Sukabumi sebaran lokasi banjir
berada di Kelurahan Campang Raya, Campang Jaya, dan Way laga. Pada
Kecamatan Panjang sebaran lokasi banjir terdapat di Kelurahan Way Lunik, Pidada,
dan Panjang Selatan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2101280016
Keyword