(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Perubahan Kondisi Ekonomi Akibat Bencana Banjir (Studi Kasus: Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang)


Dalam World Risk Report 2019, Indonesia memiliki indeks risiko bencana tinggi. Pada saat musim penghujan, beberapa wilayah di Indonesia sering kali terjadi bencana banjir. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang Statistik Bencana di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa banjir merupakan jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi terhadap bencana banjir salah Kota Bandarlampung. Dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya banjir di Kota Bandarlampung tentu saja tidak sedikit. Bencana banjir ini mengakibatkan kerusakan fisik, lingkungan, dan memengaruhi kondisi ekonomi penduduk pasca terjadinya banjir. Bencana banjir yang terjadi di Kota Bandarlampung, setidaknya merendam lebih 1000 rumah selama periode banjir tahun 2017 – 2020 yang terdapat di-tiga kecamatan yang sangat terdampak akibat adanya bencana banjir yaitu Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang. Sehingga tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan kondisi ekonomi akibat bencana banjir di Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang, Kota Bandarlampung. Berdasarkan analisis, hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan terhadap kondisi ekonomi di Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, dan Panjang yang berdasarkan variabel pendapatan dan kepemilikan barang berharga. Adapun sebaran lokasi bencana banjir berada di Kecamatan Kedamain berada pada Kelurahan Kalibalau Kencana, Kedamaian, dan Tanjung Gading. Pada Kecamatan Sukabumi sebaran lokasi banjir berada di Kelurahan Campang Raya, Campang Jaya, dan Way laga. Pada Kecamatan Panjang sebaran lokasi banjir terdapat di Kelurahan Way Lunik, Pidada, dan Panjang Selatan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2101280016

Keyword