(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENGUKURAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN METODE REAL TIME KINEMATIC (STUDI KASUS: PELABUHAN KOTA AGUNG, TANGGAMUS)


Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi (Triatmojo, 1999). Garis pantai digunakan sebagai acuan penetapan batas wilayah bahkan batas negara dan untuk penetapan batas pengelolaan sumberdaya alam. Selain itu garis pantai juga digunakan untuk mementukan batas wilayah laut Provinsi dan Kabupaten atau Kota yang terdiri dari wilayah darat dan laut. Pada penelitian ini melakukan pengukuran garis pantai dengan survei GNSS (Global Navigation Satellite System) metode RTK (Real Time Kinematic). Pengukuran garis pantai dengan GNSS metode RTK direferensikan terhadap datum vertikal lokal, garis pantai yang diperoleh akan mengacu pada datum vertikal yaitu Higher High Water Level (HHWL), Mean Sea Level (MSL) dan Lower Low Water Level (LLWL). Nilai tinggi titik kontrol terdahap tinggi muka air laut LLWL adalah 3,394 meter, MSL sebesar 2,568 meter, dan HHWL sebesar 1,742 meter. Dengan ketiga datum vertikal tersebut membentuk garis pantai yang berurutan, garis pantai LLWL lebih rendah dengan garis pantai MSL, serta garis pantai HHWL yang lebih tinggi posisinya dibandingkan dengan garis pantai MSL. Garis pantai MSL hasil pengukuran divalidasikan terhadap garis pantai RBI, mendapatkan nilai eror RMSE (Root Mean Square Error) XY sebesar 0,663 meter. Nilai tersebut menunjukkan terdapat perbedaan akurasi posisi antara garis pantai Rupa Bumi Indonesia (RBI) dengan garis pantai MSL hasil pengukuran. Garis pantai MSL hasil pengukuran lebih teliti daripada garis pantai RBI. Kata Kunci : Garis Pantai, Datum Vertikal, RTK

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2007130002

Keyword