Tingkat Kesiapan Penerapan Smart Tourism dalam Meningkatkan Potensi Sektor Pariwisata Pesisir di Kawasan Terintegrasi Teluk Lampung. Studi Kasus : Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran
Keunggulan Sektor pariwisata saat ini telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan
dibandingkan sektor manufaktur (UNWTO,2017). Dalam pengembangan pariwisata saat ini
berbagai daerah menawarkan pelayanan yang maju dan inovatif melalui penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi bagi wisatawan yang sering disebut dengan Pariwisata cerdas (Smart
Tourism). Saat ini penerapan platform Smart Tourism lebih banyak diterapkan di kawasan wisata
kota, sedangkan Provinsi Lampung memiliki potensi dan daya tarik yang besar pada kawasan
pariwisata pesisirnya. Dalam pengembangan pariwisata pemerintah Provinsi Lampung melalui
Bappeda memiliki rencana pengembangan Kawasan Wisata Terintegrasi Teluk Lampung. Dalam
penelitian ini akan mengkaji objek wisata pesisir pantai di wilayah KSPD Teluk Pandan di Kabupaten
Pesawaran. Tujuan dari penelitian ini adalah tingkat kesiapan objek wisata pesisir pantai Teluk
Pandan di Kawasan Wisata Terintegrasi Teluk Lampung dalam menerapkan Smart Tourism yang
ditinjau dari ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar dan TIK, Transportasi, Atraksi
Wisata, dan fasilitas penunjang wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
Deduktif Kualitatif dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pada
penelitian ini data kualitatif yang didapat akan diproses dengan analisis deduktif, yaitu analisis
skoring. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kesiapan penerapann Smart Tourism pada objek
wisata pesisir pantai di Teluk Pandan dinyatakan Agak Siap. Kesiapan penerapan Smart Tourism
ditinjau dari ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar dan TIK, Transportasi, Atraksi
Wisata, dan fasilitas penunjang wisata. Berdasarkan hasil tinjauan pada seluruh komponen
penerapan Smart Tourism pada objek wisata pesisir pantai di Teluk Pandan yang dikaji dar
infrastruktur, fasilitas dan sistem pelayanan menunjukkan hanya komponen infrastruktur dasar
dan TIK yang menunjukan adanya kesiapan, untuk atraksi dan fasilitas penunjang wisata
menunjukkan agak siap, dan untuk komponen trasnportasi menunjukkan tidak siap dalam
penerapan Smart Tourism.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2006230053
Keyword