(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

[GEOFISIKA - 2019] Optimasi Desain Akuisisi Seismik Mengunakan Ocean Bottom Node Pada Lapangan ‘MHS’


Seismik 2D pada lapangan ‘MHS’ tidak cukup memadai untuk interpretasi seismik detail sehingga membutuhkan kualitas data yang lebih baik. Lapangan ‘MHS’ yang berada pada zona transisi tidak memungkinkan menggunakan kapal streamer konvensional dengan kondisi geologi shallow marine, dulu untuk melakukan akuisisi pada zona transisi menggunakan teknik pengabungan survei laut dan darat, dengan sources darat yang tembakan didarat, dan hydrophone yang diletakan di air laut, namun teknik ini tidak efektif dan memiliki kualitas data yang buruk, sehingga solusinya menggunakan teknologi unconventional akuisisi OBN (Ocean Bottom Nodes). Penentuan parameter akuisisi dilakukan berdasarkan model geologi data seismik 2D sebelumnya. Optimasi desain parameter akuisisi dilakukan dengan metode perhitungan, seperti bin size (spatial sampling), record length, far offset, minimum near offset, maximum freqwency unliasing, tuning thickness, migration apperture. Penelitian ini membuat perbandingan geometri survey orthogonal-1, orthogonal-2, orthogonal-3, semipacth-1, semipacth-2 dan semipacth-3 yang akan dilakukan simulasi perekaman untuk analisis persebaran fold coverage, offset distrubution dan azimuth distribution serta geometri yang paling ekonomis dan effesien dilakukan dilapangan. Dari hasil simulasi direkomendasikan orthogonal-3 dengan bin size 12.5 x 12.5m, Shot Line Interval (SLI) 200 m, Shot Point Interval (SPI) 25 m , Salvo 6 SP, Receiver Line Interval (RLI) 150 m, Receiver Interval (RI) 25 m, Receiver Line active 14, Receiver per Line 124, maximum near offset 250 m, far offset 2150 m maximum fold coverage 72 memiliki persebaran offset dan azimuth yang baik, cukup efisien dilakukan di lapangan dan tentunya ekonomis dibandingkan dengan geometri yang lain.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB1909180006

Keyword
Akuisisi Seismik 3D OBN (Ocean Bottom Nodes) Zona Transisi