(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

KITINASE Bacillus thuringiensis SAHA 12.08 SEBAGAI AGENS BIOKONTROL PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN KELAPA SAWIT


View/Open

Author
Muhammad, Asril

Advisor
Nisa Rachmania, Mubarik
Aris Tri, Wahyudi

Koleksi
Lecturer Theses

Publisher
Repository Institut Pertanian Bogor

Kitin merupakan komponen penyusun utama dinding sel cendawan, miselium dan spora. Curvularia affinis dan Colletotrichum gloeosporioides merupakan cendawan patogen penyebab penyakit bercak daun dan hawar daun pada pembibitan kelapa sawit yang menyebabkan penurunan terhadap nilai jual, sehingga perlu dipelajari lebih lanjut agar dapat dilakukan pencegahan sejak dini. Kitin yang terdapat pada dinding sel cendawan patogen ini mampu didegradasi oleh kitinase. Kitinase merupakan kelompok enzim yang dapat mendegradasi polimer kitin menjadi monomer. Enzim ini ditemukan secara luas pada berbagai organisme khususnya bakteri. Spesies yang paling sering digunakan sebagai agenss biokontrol ialah Bacillus. Bacillus asal Indonesia diketahui berpotensi sebagai penghasil kitinase salah satunya B. thuringiensis SAHA 12.08. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengendapkan dan mengkarakterisasi kitinase B. thuringiensis SAHA 12.08 dan mengkaji potensinya sebagai agens biokontrol terhadap cendawan patogen C. affinis dan C. gloeosporioides penyebab hawar daun pada tanaman kelapa sawit secara in vitro dan detached leaf assay menggunakan daun kelapa sawit. . Kitinase B. thuringiensis SAHA 12.08 memiliki aktivitas maksimum pada 60 jam inkubasi dengan aktivitas spesifik sebesar 7.896 U/mg. Aktivitas optimum pada pH 7.0 dan 35 oC. Pengendapan kitinase B. thuringiensis SAHA 12.08 dilakukan dengan menggunakan amonium sulfat. Kitinase ini mengendap maksimal pada konsentrasi 30% amonium sulfat dengan aktivitas spesifik sebesar 17.061 U/mg dan meningkatkan kemurniannya 2.35 kali dibandingkan aktivitas enzim kasarnya. Hasil SDS-PAGE menunjukkan adanya tujuh pita protein dengan bobot molekul yang bervariasi sebesar 107, 102, 82, 63, 55, 46 dan 44 kDa. Analisis zimogram menunjukkan satu protein yang memiliki aktivitas kitinase dengan bobot molekul sebesar 82 kDa. Proses pengendapan merubah sebagian karakter kitinase B. thuringiensis SAHA 12.08 sehingga berbeda dengan karakter kitinase ekstrak kasar. Karakter yang berubah yaitu pH optimum aktivitas kitinase. Kitinase hasil pengendapan memiliki aktivitas optimum pada pH 7 dan pada suhu 45oC. Kitinase ini stabil pada suhu optimum selama 180 menit. Efektivitas penghambatan kitinase B. thuringiensis SAHA 12.08 terhadap cendawan patogen dilakukan secara in vitro dan detached leaf assay menggunakan daun kelapa sawit. Kitinase ini memiliki aktivitas antagonis dan memiliki efektivitas biokontrol terhadap kedua jenis cendawan patogen C. affinis dan C. gloeosporioides. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kitinase isolat tersebut menjanjikan dalam perannya sebagai agens biokontrol penyakit hawar daun pada tanaman kelapa sawit.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB1802240004

Keyword
aktivitas antagonis Bacillus thuringiensis Colletotrichum gloeosporioides Curvularia affinis