PENGUKURAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN METODE REAL TIME KINEMATIC (STUDI KASUS: PELABUHAN KOTA AGUNG, TANGGAMUS)
Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, di mana
posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan
erosi pantai yang terjadi (Triatmojo, 1999). Garis pantai digunakan sebagai acuan
penetapan batas wilayah bahkan batas negara dan untuk penetapan batas
pengelolaan sumberdaya alam. Selain itu garis pantai juga digunakan untuk
mementukan batas wilayah laut Provinsi dan Kabupaten atau Kota yang terdiri dari
wilayah darat dan laut. Pada penelitian ini melakukan pengukuran garis pantai
dengan survei GNSS (Global Navigation Satellite System) metode RTK (Real Time
Kinematic). Pengukuran garis pantai dengan GNSS metode RTK direferensikan
terhadap datum vertikal lokal, garis pantai yang diperoleh akan mengacu pada
datum vertikal yaitu Higher High Water Level (HHWL), Mean Sea Level (MSL)
dan Lower Low Water Level (LLWL). Nilai tinggi titik kontrol terdahap tinggi
muka air laut LLWL adalah 3,394 meter, MSL sebesar 2,568 meter, dan HHWL
sebesar 1,742 meter. Dengan ketiga datum vertikal tersebut membentuk garis pantai
yang berurutan, garis pantai LLWL lebih rendah dengan garis pantai MSL, serta
garis pantai HHWL yang lebih tinggi posisinya dibandingkan dengan garis pantai
MSL. Garis pantai MSL hasil pengukuran divalidasikan terhadap garis pantai RBI,
mendapatkan nilai eror RMSE (Root Mean Square Error) XY sebesar 0,663 meter.
Nilai tersebut menunjukkan terdapat perbedaan akurasi posisi antara garis pantai
Rupa Bumi Indonesia (RBI) dengan garis pantai MSL hasil pengukuran. Garis
pantai MSL hasil pengukuran lebih teliti daripada garis pantai RBI.
Kata Kunci : Garis Pantai, Datum Vertikal, RTK
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2007130002
Keyword