(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 7 ETM+ DAN CITRA LANDSAT 8 OLI/TIRS UNTUK IDENTIFIKASI PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI DAN KERAPATAN LAHAN TERBANGUN TERHADAP KENAIKAN SUHU PERMUKAAN DI KOTA METRO


Kota Metro merupakan salah satu daerah yang mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Hal ini memicu terjadinya perubahan lahan vegetasi menjadi lahan terbangun yang menyebabkan suhu permukaan di wilayah tersebut mengalami peningkatan. Semakin meningkatnya kegiatan alih fungsi lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun sebagai akibat dari tingginya laju urbanisasi di Kota Metro menjadi pemicu meluasnya Urban Heat Island (UHI) di Kota Metro. UHI merupakan fenomena suhu di daerah perkotaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas sebaran suhu permukaan di Kota Metro, serta hubungan terhadap kerapatan vegetasi dan kerapatan lahan terbangun. Penelitian ini menggunakan metode teknologi penginderaan jauh yang digunakan untuk mendapatkan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Built-up Index (NDBI), dan Land Surface Temperature (LST) dengan menggunakan citra Landsat 7 ETM+ untuk tahun 2010 dan citra Landsat 8 OLI/TIRS untuk tahun 2020. Metode statistik regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara NDVI, NDBI terhadap LST. Selama kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2020 terjadi perubahan suhu yang signifikan di Kota Metro. Tahun 2020 kelas 24-26 °C mengalami kenaikan luas sebesar 1464,8901 Ha, sedangkan untuk kelas > 26°C mengalami kenaikan luas sebesar 144,8661 Ha. Hasil statistik menunjukkan bahwa suhu permukaan berkorelasi negatif terhadap kerapatan vegetasi sehingga semakin tinggi suhu permukaan, maka semakin rendah kerapatan vegetasi dan berkorelasi positif terhadap kerapatan bangunan sehingga semakin tinggi suhu permukaan, maka semakin tinggi pula kerapatan bangunannya.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108250014

Keyword