(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Kajian Kebutuhan Prasarana Permukiman Perkotaan Kota Bandarlampung (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Senang)


Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Senang, membawa perubahan besar pada kebutuhan dasar manusia beserta fasilitas penunjangnya. Hal tersebut menuntut penyediaan wadah aktivitas berupa prasarana permukiman yang berguna untuk menunjang kelangsungan hidup masyarakat. Kecamatan Tanjung Senang membutuhkan prasarana yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan masyarakatnya guna menunjang aktivitas kegiatan yang ada di dalamnya. Pemenuhan kebutuhan prasarana permukiman yang sesuai dengan karakteristik masyarakatnya diperlukan secara langsung berdasarkan persepsi dari masyarakat pada wilayah itu sendiri. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi standar kebutuhan prasarana permukiman perkotaan Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandarlampung. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini memiliki dua sasaran yaitu: 1) Identifikasi kebutuhan prasarana permukiman perkotaan Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandarlampung, dan 2) Identifikasi standar kebutuhan alternatif prasarana permukiman perkotaan Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandarlampung berdasarkan persepsi masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan deduktif, dengan metode kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, yang diberikan terhadap 100 responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif untuk mengidentifikasi kebutuhan prasarana permukiman perkotaan Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandarlampung, dan analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji rata-rata dan uji binomial untuk mengidentifikasi standar kebutuhan alternatif prasarana permukiman perkotaan Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandarlampung berdasarkan persepsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keenam prasarana yang digunakan pada penelitian ini, terdapat dua prasarana yang sudah sesuai dengan standar yang berlaku yaitu prasarana air limbah dan drainase, maka pada kedua prasarana tersebut tidak diperlukannya standar kebutuhan alternatif. Untuk keempat prasarana lainnya yaitu prasarana air bersih, prasarana persampahan, prasarana listrik, dan prasarana telepon tidak sesuai dengan standar yang berlaku, maka prasarana tersebut perlu adanya standar kebutuhan alternatif. Standar kebutuhan alternatif digunakan untuk merencanakan kebutuhan prasarana permukiman di kawasan perkotaan yang sesuai dengan masyarakat wilayah setempat, baik untuk perencanaan saat ini maupun untuk perencanaan di beberapa tahun mendatang.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2108230045

Keyword