(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Penentuan Titik Ikat Pengukuran dengan GNSS yang Optimal untuk Studi Geodinamika Pulau Sumatra


Penentuan posisi di permukaan bumi dapat dilakukan dengan metode terestris dan ekstra-terestris. Penentuan posisi dengan metode metode ekstra-terestris dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran terhadap obyek / benda di angkasa, baik yang bersifat alamiah seperti bintang, bulan, quarsar, maupun yang bersifat buatan manusia seperti satelit. Kegiatan penentuan posisi titik-titik kontrol geodetik seiring dengan berjalannya waktu, telah beralih menggunakan GPS (Global Positioning System). Namun, pemanfaatan terkait terkait hal tersebut belum begitu baik, seperti pemahaman terhadap ketelitian hasil yang diperoleh dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Pada pengolahan data GPS menggunakan GAMIT terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil kualitas data. Salah satunya pengaruh posisi dan jarak pada stasiun titik ikat IGS dalam pengolahan GAMIT. Penelitian ini didasari dugaan bahwa jumlah dan posisi stasiun IGS dapat mempengaruhi ketelitian koordinat terhadap pengolahan Stasiun SuGAR dengan stasiun titik ikat IGS yang posisi dan jaraknya lebih dekat, sehingga pada penelitian ini menggunakan 20 titik IGS sebagai titik ikat dalam penelitian. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukan bahwa Semakin banyak titik IGS yang digunakan belum tentu standar deviasinya akan semakin baik. Dalam penelitian ini standar deviasi yang paling teliti yaitu pada saat pengolahan data SuGAr dengan menggunakan 18 titik IGS sebagai titik ikat dengan besar standar deviasinya sebesar 3.37 mm dengan komponen koordinat Utara-Selatan pada titik pengamatan stasiun SuGAr Ujung Muloh.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106030091

Keyword