(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Arahan Penataan Pola Ruang Berbasis Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Lampung Barat


Secara geografis, Kabupaten Lampung Barat terletak pada zona patahan aktif (patahan semangko) yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya bencana gempa bumi. Patahan tersebut membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau Sumatera. Beberapa Kecamatan yang memiliki kemungkinan untuk mengalami dampak yang besar terhadap bencana gempa bumi yaitu Kecamatan Balik Bukit, Sukau, Lumbok Seminung, Batu Brak, Bandar Negeri Suoh dan Suoh karena lokasinya berdekatan dengan zona patahan aktif. Studi ini bertujuan untuk menyusun arahan penataan pola ruang berbasis mitigasi bencana gempa bumi di Wilayah Kabupaten Lampung Barat. Adapun metode yang digunakan dalam studi ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan proses pengumpulan data berupa telaah pustaka, serta survei instansi untuk memperoleh data-data sekunder yang diperlukan. Hasil studi menunjukkan bahwa arahan penataan pola ruang berbasis mitigasi bencana Kabupaten Lampung Barat termasuk pada tipologi kawasan rawan bencana gempa bumi tipe A dan tipe C. Pada tipologi kawasan A dapat dikembangkan menjadi kawasan hutan kota, permukiman, perdagangan dan perkantoran, hutan produksi, hutan rakyat, pertanian sawah, pertanian semusim, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, serta pariwisata, terutama pada Kecamatan Lumbok Seminung, Belalau, Sekincau, Pagar Dewa, Batu Ketulis, Sumber Jaya, Way Tenong, Air Hitam, Gedung Surian, dan Kebun Tebu. Pada kawasan tipologi C dapat dikembangkan menjadi kawasan permukiman, industri, pariwisata, hutan kota, hutan produksi, hutan rakyat, pertanian sawah, peternakan, perkebunan, pertanian semusim, perikanan, serta perdagangan dan perkantoran, terutama pada Kecamatan Balik Bukit, Suoh, Bandar Negeri Suoh, Sukau, serta Batu Brak. Kata Kunci: Pola Ruang, Risiko Bencana, Mitigasi Bencana, Gempa Bumi

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2104260003

Keyword