(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

GEOLOGI DAN PENERAPAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN UNTUK ANALISIS STABILITAS LERENG DI DAERAH PAGELARAN UTARA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PRINGSEWU, LAMPUNG


Geologi dan Penerapan Klasifikasi Massa Batuan untuk Analisis Stabilitas Lereng di Daerah Pagelaran Utara dan Sekitarnya, Kabupaten Pringsewu, Lampung Diko Atma Suganda 15116019 Pembimbing I Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, S.T., M.T. Pembimbing II Bilal Al Farishi, B.Sc(Hons)., M.Sc. ABSTRAK Kabupaten Pringsewu merupakan suatu daerah yang mempunyai kondisi geologi yang belum dieksplorasi dan dipetakan secara detail. Daerah ini juga mempunyai kondisi lereng yang bervariasi, kondisi lereng yang bervariasi inilah yang kemungkinan dapat menyebabkan bencana alam seperti longsor di daerah penelitian dan sekitarnya. Lokasi penelitian berada pada 104° 48’ BT - 105° 08’ BT dan 05° 12’ LS- 05° 33’ LS dengan luas daerah penelitian 49 km2. Secara umum penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan geologi di daerah penelitian, dan secara khusus untuk menganalisis stabilitas lereng batuan dengan mengunakan metode Rock Mass Rating (RMR), Kinematik, dan Slope Mass Rating (SMR). Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi tahap persiapan lapangan, tahap penelitian lapangan, tahap laboratorium, tahap pengolahan, analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi satuan perbukitan denudasional rendah, satuan perbukitan denudasional tinggi, satuan perbukitan lereng vulkanik curam, dan satuan perbukitan lereng vulkanik landai. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi dari tua ke muda yaitu satuan kuarsit, satuan perlapisan batulempung dengan batupasir, dan satuan breksi vulkanik. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu struktur geologi primer berupa perlapisan dan struktur geologi sekunder berupa kekar tarik dan kekar gerus. Sejarah geologi daerah penelitian diawali dengan pembentukan satuan kuarsit karena terjadinya penganggkatan, kemudian fase selanjutnya pembentukan perlapisan batulempung dengan batupasir diperkirakan terbentuk karena penurunan Proto Barisan dan awal dari naiknya muka air laut, dari hasil naiknya permukaan air laut tersebut membuat endapan mengisi cekungan. Fase ketiga merupakan pembentukan breksi vulkanik yang diperkirakan terbentuk pada Zaman Kuarter. Diperkirakan endapan ini tersebar secara tidak selaras di atas satuan kuarsit dan perlapisan batulempung dengan batupasir. Rekomendasi eskavasi lereng di daerah penelitian yaitu N253E/47°. Kata Kunci: Kabupaten Pringsewu, Pemetaan Geologi, Rekomendasi Stabilisasi Lereng

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2102110034

Keyword