(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Analisis Deformasi Gempa Lombok Menggunakan Metode Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR)


ABSTRAK Gempa Bumi 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6.4 magnitudo dan gempa yang lebih besar pada 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 6.9 magnitudo yang melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 14,6 km dengan menjadi bukti betapa rawannya aktifitas tektonik di kawasan tersebut. Dimana dalam kasus gempa bumi ini banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga bahkan nyawa. Upaya pemantauan gempa penting dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mitigasi dan investigasi terhadap bencana yang tak terduga. Dengan memberikan solusi berupa penginderaan jauh menggunakan data SAR citra sentinel 1A dan menggunakan software SNAP yang merupakan data open source gratis, maka bisa dillakukan pemetaan deformasi tanah akibat gempa. Sepasang Citra Sentinel-1A sebelum dan sesudah terjadi gempa bumi untuk membuat fase interfenogram. Setelah itu, dilakukan proses Differential Interferometry Syntetic Aperature Radar (DInSAR) merupakam teknik berbasis radar yang mengekplotasi informasi yang ada pada phase, untuk mengetahui fenomena deformasi dengan akurasi meter hingga sentimeter dan dengan cakupan yang luas. Hasil ditampilkan menggunakan Google Earth. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil uplift 0.23 meter pada periode gempa 29 Juli 2018 dan pada gempa 5 Agustus 2018 di dapatkan hasil uplift sebesar 0.68 meter. Perangkat lunak pengindraan jauh ini telah memenuhi syarat untuk melakukan pemetaan cepat jika terjadi bencana. Kata Kunci: Deformasi, SNAP, DInSAR

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2102110023

Keyword