(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PENENTUAN ZONA BAHAYA BENCANA TSUNAMI DI PESISIR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN MENGGUNAKAN METODE BERRYMAN


Tsunami merupakan salah satu bencana alam yang mengancam penduduk yang tinggal di daerah pesisir. Kabupaten Lampung Selatan merupakan kawasan yang mempunyai potensi tinggi terhadap bencana gempabumi dan tsunami karena terletak pada aktivitas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang membentuk zona subduksi sehingga menjadikan kawasan sumber gempabumi yang aktif. Selain itu, letusan Gunung Anak Krakatau pada tahun 2018 di tengah Selat Sunda juga memicu terjadinya tsunami di pesisir Lampung bagian selatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui zona bahaya dengan berbagai skenario ketinggian gelombang tsunami serta luas genangannya dengan menggunakan 3 parameter (kemiringan lereng, kekasaran permukaan, dan ketinggian gelombang di garis pantai) dalam perhitungan model genangan tsunami oleh Berryman. Hasil yang didapatkan berupa peta zona bahaya bencana tsunami kelas rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian luas genangan dengan ketinggian gelombang 1 meter 1.835,575 hektar pada kelas rendah; ketinggian gelombang 2 meter 1.841,589 hektar pada kelas rendah, dan 1.836,677 hektar pada kelas sedang; ketinggian gelombang 3 meter 3.145,819 hektar pada kelas rendah, dan 2.939,328 hektar pada kelas sedang; ketinggian gelombang 4 meter 2.862,060 hektar pada kelas rendah, 2.408,300 hektar pada kelas sedang, dan 2.637,385 hektar pada kelas tinggi. Kata kunci: Tsunami, Skenario, Ketinggian Gelombang, Genangan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009110050

Keyword