(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Kajian Keberhasilan Pengembangan Ekonomi Lokal Pada Kawasan Agropolitan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat


View/Open

Author

Advisor

Koleksi
Perencanaan Wilayah dan Kota

Publisher


Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah tertinggal pada tahun 2015 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal. Namun pada tahun 2019 terjadi perubahan status dari tertinggal menjadi tidak tertinggal, hal tersebut berdasarkan Kemendes RI No. 79 Tahun 2019 tentang Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal Yang Terentaskan. Berdasarkan RTRW Kabupaten Lampung Barat, Kecamatan Way Tenong ditetapkan sebagai Kawasan strategis Agropolitan. Dalam hal ini, kawasan agropolitan dapat dikembangkan dengan konsep pengembangan dari tengah dengan pendekatan pengembangan ekonomi lokal. Perubahan status tersebut mengindikasi adanya faktor-faktor keberhasilan pengembangan ekonomi lokal pada kawasan agropolitan Way Tenong. Faktor keberhasilan pengembangan ekonomi lokal di Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat dapat menjadi acuan bagi daerah lain untuk memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya lokal khususnya pada kawasan agropolitan. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengkaji faktor keberhasilan pengembangan ekonomi lokal (PEL) kawasan agropolitan Way Tenong, yang dilakukan dengan 1) identifikasi variabel keberhasilan PEL pada kawasan agropolitan Way Tenong; 2) identifikasi potensi dan masalah PEL di Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat; 3) analisis faktor keberhasilan PEL di Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Data diperoleh melalui kuesioner, wawancara , dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif, deskriptif kualitatif dan analisis faktor. Hasil studi yang didapat yaitu 1) terdapat 19 variabel keberhasilan pengembangan ekonomi lokal pada kawasan agropolitan Way Tenong; 2) potensi pengembangan ekonomi lokal berdasarkan hasil wawancara yaitu sumber daya manusia, kerjasama, teknologi, proses pemasaran dan peningkatan pada hasil produksi, sedangkan masalah pengembangan ekonomi lokal pada proses produksi dan pengolahan dikarenakan cuaca dan iklim yang tidak menentu serta ketersediaan penggunaan pupuk; 3) terdapat 14 variabel membentuk 5 faktor keberhasilan pengembangan ekonomi lokal pada kawasan agropolitan Way Tenong yaitu faktor penghasilan, faktor peningkatan hasil produksi, faktor ketersediaan bahan baku, faktor teknologi dan faktor sumber daya manusia. Sedangkan, yang tidak menjadi variabel keberhasilan yaitu UMKM, lokasi pengolahan, lokasi pemasaran, kerjasama dan pekerjaan sampingan, sehingga perlu adanya peningkatan hubungan kerjasama dan kualitas sumber daya manusia maupun kesiapan dalam penggunaan teknologi untuk mengelola UMKM yang dapat menciptakan perluasan pekerjaan bagi masyarakat. Kata Kunci : Pengembangan Ekonomi Lokal, Kawasan Agropolitan dan Faktor Keberhasilan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009110002

Keyword