(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

STUDI PERBANDINGAN BEDA TINGGI ORTHOMETRIK ANTARA METODE GNSS LEVELLING MENGGUNAKAN EGM 2008 DENGAN METODE SIPAT DATAR DI INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


Besaran tinggi di dalam geodesi adalah salah satu unsur posisi yang sangat penting salah satunya adalah tinggi orthometrik dimana tinggi orthometrik ini dapat digunakan dalam keperluan praktis seperti survei rekayasa dan survei pemetaan, geoid merupakan referensi tinggi yang dipakai untuk menentukan tinggi orthometrik. Untuk menentukan tinggi orthometrik biasanya digunakan metode sipat datar namun metode ini memiliki kekurangan seperti biaya yang tinggi, tenaga yang besar, serta cakupannya dipengaruhi oleh kondisi lapangan. Dengan kemajuan teknologi pengukuran yang semakin modern untuk penetuan tinggi orthometrik dapat menggunakan teknologi satelit Global Navigation Satelit System (GNSS) survei GNSS dapat menghasilkan ketelitian posisi yang teliti dan dapat digunakan untuk menentukan tinggi geodetik. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan tinggi orthometrik menggunakan metode GNSS levelling dengan survei GNSS memakai metode statik radial dan interval pengamatan 10 hingga 36 menit dengan model global gaya berat bumi yaitu Earth Gravitational Model (EGM) 2008. Metode GNSS levelling merupakan metode penentuan tinggi orthometrik menggunakan survei GNSS untuk mentransformaikan tinggi geodetik hasil survei GNSS ke tinggi orthometrik dengan menggunakan nilai undulasi geoid pada titik yang diamati. Penentuan tinggi orthometrik dengan metode Sipat datar digunakan sebagai nilai yang dianggap benar untuk mendapatkan akurasi dari metode GNSS levelling. Hasil yang diperoleh adalah nilai selisih terbesar terhadap ITR3 sebesar 0.375 meter yang terletak pada ITR6 Dan nilai selisih terbesar terhadap ITR5 sebesar -0.351 meter yang terletak pada YUR3. Kata kunci : Tinggi Orthometrik, Sipat datar, Survei GNSS, EGM 2008, GNSS Levelling

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009100080

Keyword