(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Efektivitas Pembangunan Underpass Dalam Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam (Studi Kasus: Underpass Universitas Lampung)


Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan suatu wilayah dapat mempengaruhi tingginya aktivitas masyarakat, dan akan menyebabkan peningkatan angka permintaan pergerakan. Peningkatan jumlah pergerakan terjadi pada ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kecamatan Gedong Meneng, dan Kecamatan Rajabasa. Keberagaman guna lahan yang ada di sekitar ruas Jalan Z.A Pagar Alam menimbulkan banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang memenuhi jalan dan melebihi kapasitas perencanaan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan pengembangan jaringan jalan dengan membangun jalan bawah tanah (underpass) Universitas Lampung (UNILA). Tetapi pembangunan underpass sendiri dapat berdampak pada peningkatan nilai bangkitan perjalanan baik manusia maupun barang, sehingga mampu mempengaruhi efektivitas underpass terhadap ruas Jalan Z.A Pagar Alam. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas pembangunan underpass UNILA dalam mengurai kemacetan sesuai dengan fungsinya. Untuk itu dilakukan analisis tata guna lahan dan kinerja jalan dengan menghitung derajat kejenuhan dan kecepatan tempuh kendaraan. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa Underpass UNILA belum efektif secara maksimal meningkatkan kinerja jalan ruas Jalan Z.A Pagar Alam. Meskipun tingkat pelayanan (Level of Service) Jalan Z.A Pagar Alam setelah dibangun underpass meningkat secara signifikan, dimana tingkat pelayanan (LoS) jalan sebelum dibangun underpass adalah E, kemudian meningkat menjadi D khususnya pada hari kerja, C, dan bahkan B khususnya pada hari libur. Perbedaan tingkat pelayanan pada hari kerja dengan hari libur membuktikan bahwa tingkat pelayanan jalan dipengaruhi oleh guna lahan sekitar, juga wilayah kabupaten/kota yang terhubung dengan Jalan Z.A Pagar Alam. Guna lahan dominan pada wilayah penelitian adalah kawasan permukiman, diikuti oleh guna lahan pelayanan umum berupa sarana pendidikan, serta perdagangan dan jasa. Namun diketahui kecepatan tempuh aktual kendaraan dibeberapa segmen cenderung rendah yakni berada dibawah kecepatan rencana minimum 30 km/jam (PP No. 34, 2006), dengan kecepatan tempuh aktual terendah sebesar 9,92 km/jam. Sehingga perlu dilakukan penataan ruang parkir dan ruang bagi pedagang kaki lima (PKL) untuk mengurangi derajat jenuh yang disebabkan oleh aktivitas bahu jalan. Kata Kunci: Underpass, Guna Lahan, Kinerja Jalan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009100057

Keyword