(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Wilayah Rawan Tanah Longsor di Kabupaten Pesisir Barat


Bencana alam menjadi salah satu fenomena yang sering memakan korban jiwa pada saat kejadian berlangsung. Bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia sangat beragam, salah satunya yaitu tanah longsor. Bencana tanah longsor sering terjadi pada saat musim hujan dengan intensitas air hujan yang besar sehingga mengakibatkan tanah di sekitar wilayah yang terkena hujan tidak stabil. Tanah longsor terjadi diakibatkan karena ada gangguan kestabilan pada tanah atau batuan penyusun lereng. Ditinjau dari ketinggian, kemiringan lereng, dan fenomena yang kerap terjadi, Kabupaten Pesisir Barat sering dilanda bencana alam. Kondisi morfologi Kabupaten Pesisir Barat sebagian besar berupa perbukitan dan pegunungan dengan batuan batuan penyusun wilayah yaitu batuan aluvial, sedimen, vulkanik, dan plutonik. Selain itu, intensitas curah hujan di Kabupaten Pesisir Barat tergolong tinggi pada musim penghujan sehingga dapat memicu terjadinya kejadian tanah longsor. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengidentifikasi parameter penyebab tanah longsor, lalu wilayah mana saja di Kabupaten Pesisir Barat yang memiliki tingkat kerawanan tanah longsor, dan nilai korelasi dari setiap parameter. Seluruh parameter penyebab tanah longsor akan dilakukan pembobotan dan skoring untuk mendapatkan hasil berupa peta kerawanan tanah longsor kemudian hasilnya akan dianalisis. Hasil yang didapatkan yaitu wilayah rawan tanah longsor yang terbagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Peta kerawanan tanah longsor dihasilkan dari analisis parameter-parameter penyebab tanah longsor. Berdasarkan hasil analisis kerawanan tanah longsor, tingkat kerawanan tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat didominasi oleh kelas sedang yang memiliki luas 189.818,000 hektar (63,49%), kelas rendah 56.016,102 hektar (18,74%), dan kelas tinggi 53.129,801 hektar (17,77%). Korelasi setiap parameter yang mempengaruhi tanah longsor yaitu curah hujan sebesar 0,146, jenis batuan sebesar 0,422, kemiringan lereng sebesar 0,433, tutupan lahan sebesar 0,227, dan jenis tanah sebesar 0,414. Kata kunci: Longsor, Pembobotan, Kestabilan Tanah, Kelas Rawan, Korelasi

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2008040001

Keyword