(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PEMETAAN BATIMETRI DAN KLASIFIKASI PROFIL DASAR LAUT MENGGUNAKAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER (STUDI KASUS: LAUT TELUK JAKARTA)


Pemetaan dasar laut merupakan salah satu kegiatan penting bagi Indonesia sebagai negara Maritim. Pemetaan dasar laut atau yang di kenal dengan istilah Survei Batimetri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai kedalaman dasar perairan. Data kedalaman hasil survei batimetri diperoleh dengan menggunakan Multibeam Echosounder (MBES) yang memanfaatkan gelombang akustik dalam survey pengambilan data. Alat ini mengakumulasikan selisih waktu dari gelombang dipancarkan dan saat gelombang dipantulkan kembali oleh objek dasar laut untuk memperoleh nilai kedalaman. Selain itu, data perekaman pasang surut air laut dan nilai dari profil kecepatan suara juga diperlukan untuk mengetahui nilai kedalaman sebenarnya. Namun, tidak semua nilai kedalaman pada posisi horisontal yang sama memiliki nilai yang sama, maka dari itu diperlukan adanya standar untuk dijadikan acuan kontrol kualitas dari hasil akuisisi data. Standar yang digunakan dalam pengukuran survei batimetri adalah S-44 IHO edisi ke-5 yang ditetapkan pada tahun 2008 . Pada proses akuisisi data, pihak PT. Geotronix Indonesia menggunakan alat pemeruman MBES tipe R2Sonic. Daerah pemeruman memiliki kedalaman maksimal 10,2 meter serta merupakan daerah kritis untuk keselamatan navigasi. Sehingga standar S-44 IHO edisi ke-5 pada tahun 2008 yang digunakan mengacu pada orde spesial dan orde 1a. Hasil akhir pengolahan data yaitu peta batimetri dan peta klasifikasi profil dasar laut. Untuk peta batimetri, uji akurasi pada jalur utama bertampalan menghasilkan 59,2

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2007090003

Keyword