(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Pemodelan Distribusi Air Panas Bawah Permukaan Pada Manifestasi Air Panas Cisarua, Natar Dengan Menggunakan Metode Magnetik


ABSTRAK Mata air panas Cisarua, Natar Lampung Selatan di kelilingi area persawahan, jauh dari pegunungan, bahkan tidak ada gunung berapi di sekitarnya. Namun berada di sekitar jalur Sesar Lampung-Panjang yang memiliki arah Barat Laut-Tenggara. Sehingga kemungkinan mata air panas pada daerah ini muncul melalui struktur sesar tersebut dan untuk memastikannya dilakukan penelitian dengan metode geofisika yaitu metode magnetik, dimana pada daerah penelitian ini belum ada penelitian sebelumnya yang menggunakan metode geofisika. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode magnetik untuk mendapatkan model distribusi air panas. Sedangkan, untuk menentukan tipe air panas dan temperatur reservoar menggunakan data geokimia. Hasil yang diperoleh berdasarkan peta anomali magnetik, reduce to pole, kontinuasi ke atas, anomali regional dan residual adalah manifestasi air panas baru pada daerah penelitian memiliki pola yang sama yaitu pada anomali yang rendah sedangkan manifestasi air panas lama pada anomali yang tinggi, sesuai dengan keberadaan dan kondisi mata air panas pada daerah penelitian, dimana mata air panas lama sudah tidak aktif dan mata air panas baru masih aktif. Dan berdasarkan hasil forward modeling 2,5D yang didukung oleh informasi geologi, terdapat tiga lapisan secara umum yaitu lapisan pertama digolongkan sebagai lapisan soil dan batulempung tufan, lapisan kedua digolongkan sebagai lapisan batupasir tufan dan lapisan ketiga digolongkan sebagai lapisan batuan metamorf, serta adanya indikasi struktur sesar yang memiliki arah Barat Laut-Tenggara yang menjadi tempat mengalirnya panas ke daerah manifestasi. Sedangkan hasil dari inverse modeling 3D memperlihatkan distribusi air panas nya ditemukan pada kedalaman sekitar 60m di atas permukaan laut dengan kemungkinan penyebarannya dari arah Tenggara-Barat Laut. Berdasarkan diagram segitiga Ternary Cl–SO4–HCO3 didapatkan tipe air panas nya yaitu air bikarbonat dengan perkiraan temperatur reservoar menggunakan diagram segitiga Ternary Na-K-Mg sekitar 240°C, dan dengan menggunakan geotermometer Na-K (Giggenbach, 1988) yaitu sekitar 238°C. Kata Kunci : Cisarua, panas bumi, anomali magnetik, pemodelan, geokimia.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2006230070

Keyword