(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

[SIPIL - 2019] Evaluasi Persilangan Sebidang Jalan Rel dan Jalan Studi Kasus Jalan Urip Sumoharjo Way Halim, Bandar Lampung


Persilangan merupakan pertemuan antara dua jenis prasarana transportasi yaitu jalan raya dengan jalan rel. Dengan adanya perlintasan sebidang tersebut, prioritas pergerakan dimiliki oleh kereta api dibandingkan pergerakan lalu lintas kendaraan di jalan raya. Adapun hal ini menyebabkan terbentuknya panjang antrian dan menghasilkan tundaan bagi pengguna jalan, yang diakibatkan oleh penutupan pintu perlintasan kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja lalu lintas dan mengevaluasi alternatif peningkatan fasilitan di persilangan sebidang Jalan Urip Sumoharjo. Data primer yang didapatkan yaitu antara lain survei durasi penutupan pintu perlintasan, survei jumlah kereta api yang melintas, survei lalu lintas, dan survei kecepatan kendaraan. Analisis yang digunakan adalah analisis gelombang kejut dimana adanya perubahan kecepatan dan kerapatan. Dengan menghitung kecepatan gelombang kejut, maka dapat menghitung panjang antrian dan besar tundaan yang terjadi. Panjang antrian maksimum yang terbentuk adalah sepanjang 1,64 km di arah selatan, dan tundaan maksimum adalah selama 497,37 detik. Dari hasil survei di lapangan, hanya terdapat 3 jenis rambu dari 11 jenis rambu yang ditetapkan oleh Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor SK.770/KA.401/DRJD/2005. Merujuk pada kajian normatif tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif yang dapat diterapkan pada persilangan sebidang Jalan Urip Sumoharjo yaitu peningkatan menjadi tidak sebidang ataupun pelebaran ruas jalan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB1910010007

Keyword
Persilangan Sebidang Gelombang Kejut Panjang Antrian dan Tundaan