(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

[GEOFISIKA - 2019] Analisis Pola Lapisan Bawah Permukaan Dan Arah Aliran Air Pada Rel Kereta Api Dengan Data Resistivitas, Studi Kasus: Martapura, Sumatera Selatan


Pergeseran rel kereta api yang terjadi di sekitar PUSAT LATIHAN TEMPUR (PUSLATPUR) TNI-AD, Martapura-Baturaja diduga kuat disebabkan oleh pola lapisan bawah permukaan dan arah aliran air yang berada dipermukaan dan di bawah permukaan. Faktor lainnya dikarenakan adanya satuan batuan lempung dari formasi muara enim yang berfungsi sebagai zona atau lapisan kosong yang berada di bawah perlintasan rel kereta api. Salah satu metode geofisika yang dapat mengidentifikasi pola lapisan bawah permukaan dan arah aliran air yaitu metode geolistrik. Metode geolistrik dapat mendeteksi pola lapisan bawah permukaan dan arah aliran air berdasarkan citra resistivitas batuan. Data geolistriknya menggunakan metode imaging-3D konfigurasi dipole-dipole. Pengolahan data menggunakan software RES2DIV dan OASIS MONTAJ. Berdasarkan penampang resistivitas yang telah dikorelasikan dengan data geologi setempat, maka diperoleh jenis batuan dan nilai resistivitasnya sebagai berikut: zona lapisan lempung dengan nilai resistivitas antara 0 – 10 ohm.m, zona lapisan pasir kerikil kerakal padat dengan nilai resistivitas antara 11 – 100 ohm.m, dan sebagai zona lapisan lempung lanauan sedikit pasir dan lanau lempungan berkeril dengan nilai resistivitas antara 101 – 1500 ohm.m. Arah aliran air yang terbentuk pada daerah penelitian merupakan arah aliran air yang mengalir dan bergerak dari arah arah tenggara menuju ke arah barat daya dan memotong perlintasan rel kereta api dan lintasan geolistrik yang terdapat pada daerah penelitian.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB1909250002

Keyword
Resistivitas pola lapisan bawah permukaan arah aliran air kereta api