(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

PEMODELAN DAN INTERPRETASI STRUKTUR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN DI DAERAH TULUNGSELAPAN MENGGUNAKAN DATA GAYABERAT


Selama satu dekade terakhir, produksi minyak bumi mengalami penurunan, pada tahun 2009 produksi mencapai 346 juta barel (949 ribu bph) kemudian pada tahun 2018 produksi menjadi 283 juta barel (778 ribu bph)., diperkirakan akibat menurunnya produktivitas sumur-sumur utama produsen minyak bumi. Salah satu cekungan Tersier yang produktif menghasilkan hidrokarbon utama di Indonesia adalah cekungan Sumatera Selatan. Langkah awal yang dilakukan dalam eksplorasi hidrokarbon adalah menggambarkan kondisi bawah permukaan dan mengidentifikasi struktur bawah permukaan. Metode gayaberat dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan baik menggunakan pemodelan ke depan 2D. Identifikasi struktur dilakukan dengan menggunakan informasi geologi. Identifikasi batas struktur dilakukan dengan menggunakan metode SVD. Berdasarkan informasi geologi, dominasi struktur di daerah Tulungselapan adalah sesar turun. Analisis pada sistem hidrokarbon cekungan Sumatera Selatan yang dikorelasikan dengan model 2D, formasi yang diduga sebagai sebagai batuan induk adalah Formasi Baturaja (2.48 gr/cm3 ) yang berada pada kedalaman ratarata 2.143 km di bawah permukaan dengan satuan batuan berupa batugamping. Reservoir terduga pada model ini adalah Formasi Gumai (2.3 gr/cm3 ) yang berada pada kedalaman rata-rata 1.53 km di bawah permukaan dengan satuan batuan berupa batupasir. Adapun penutup pada model ini diduga adalah Formasi Gumai (2.3 gr/cm3 ) yang berada pada kedalaman rata-rata 1.53 km dengan satuan batuan berupa serpih.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106100047

Keyword