PEMODELAN DAN INTERPRETASI STRUKTUR CEKUNGAN SUMATERA SELATAN DI DAERAH TULUNGSELAPAN MENGGUNAKAN DATA GAYABERAT
Selama satu dekade terakhir, produksi minyak bumi mengalami penurunan, pada
tahun 2009 produksi mencapai 346 juta barel (949 ribu bph) kemudian pada
tahun 2018 produksi menjadi 283 juta barel (778 ribu bph)., diperkirakan akibat
menurunnya produktivitas sumur-sumur utama produsen minyak bumi. Salah satu
cekungan Tersier yang produktif menghasilkan hidrokarbon utama di Indonesia
adalah cekungan Sumatera Selatan. Langkah awal yang dilakukan dalam
eksplorasi hidrokarbon adalah menggambarkan kondisi bawah permukaan dan
mengidentifikasi struktur bawah permukaan. Metode gayaberat dapat
menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan baik menggunakan pemodelan
ke depan 2D. Identifikasi struktur dilakukan dengan menggunakan informasi
geologi. Identifikasi batas struktur dilakukan dengan menggunakan metode SVD.
Berdasarkan informasi geologi, dominasi struktur di daerah Tulungselapan adalah
sesar turun. Analisis pada sistem hidrokarbon cekungan Sumatera Selatan yang
dikorelasikan dengan model 2D, formasi yang diduga sebagai sebagai batuan
induk adalah Formasi Baturaja (2.48 gr/cm3
) yang berada pada kedalaman ratarata 2.143 km di bawah permukaan dengan satuan batuan berupa batugamping.
Reservoir terduga pada model ini adalah Formasi Gumai (2.3 gr/cm3
) yang berada
pada kedalaman rata-rata 1.53 km di bawah permukaan dengan satuan batuan
berupa batupasir. Adapun penutup pada model ini diduga adalah Formasi Gumai
(2.3 gr/cm3
) yang berada pada kedalaman rata-rata 1.53 km dengan satuan batuan
berupa serpih.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106100047
Keyword