(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

ANALISIS AREA TERPAPAR TSUNAMI SELAT SUNDA 2018 DI DESA WAY MULI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN BERDASARKAN PETA BAHAYA TSUNAMI


Area Selat Sunda memiliki risiko terhadap bencana tsunami akibat aktivitas erupsi Anak Gunung Krakatau. Berdasarkan data dari BNPB, Kabupaten Lampung Selatan termasuk ke dalam salah satu wilayah terdampak bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.27 WIB. Akibatnya terjadi kerusakan terhadap bangunan di beberapa kecamatan di Lampung yaitu Kecamatan Kalianda, Katibung, Rajabasa, dan Sidomulyo. Desa Way Muli di Kecamatan Rajabasa menjadi salah satu wilayah yang mengalami kerusakan terparah akibat dari tsunami tersebut dengan ketinggian run-up tsunami maksimum 5,78 meter dengan inundasi 348 meter. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan membuat pemodelan tsunami di Kabupaten Lampung Selatan dan menganalisis keterpaparan bangunan yang ada di Desa Way Muli. Penellitian ini menggunakan data DEM, peta penutupan/penggunaan lahan, garis pantai, dan citra satelit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pengolahan Sistem Informasi Geospasial (SIG) dan metode pembuatan ancaman bahaya tsunami mengacu pada Buku Risiko Bencana Indonesia 2016. Hasil dari penelitian ini adalah peta ancaman bahaya tsunami di Kabupaten Lampung Selatan yang menunjukan bahwa Kecamatan Sidomulyo memiliki luas area genangan paling rendah yaitu 160,209 Ha dan Kecamatan Rajabasa dengan luas area genangan 1222,836 Ha, sedangkan kerusakan lingkungan di Desa Way Muli sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya ancaman tsunami. Kata Kunci : Tsunami Selat Sunda, Bahaya tsunami, Dampak

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106040039

Keyword