(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit di Kota Bandar Lampung (Studi Kasus: Trayek Rajabasa Panjang)


Melayani kota metropolitan, pemerintah sebagai regulator perlu menyediakan kebijakan mengenai transportasi umum. Hal tersebut didukung dengan adanya pergerakan masyarakat perkotaan yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030, skenario pengembangan sistem transportasi Kota Bandar Lampung adalah direncanakannya Bus Rapid Transit (BRT) yang menerapkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Disebutkan bahwa dalam Tataran Transportasi Wilayah dan RTRW Kota Bandar Lampung, bahwa bus yang disediakan berupa BRT dan direncanakan sebanyak 6 rute utama dan 8 rute pengumpan. Namun, trayek yang masih aktif hanya terdapat dua (2) trayek, yaitu Rajabasa-Panjang via dalam kota dan Rajabasa-Panjang via bypass. Pada dua (2) trayek tersebut; Jadwal pengoperasian Bus Trayek Rajabasa-Panjang via dalam kota pukul 06.00-18.00 WIB dengan panjang perjalanan 20.85 km dan jumlah ritasi/hari adalah 9 kali. Bus Trayek via bypass pada pukul 06.30-17.30 WIB dengan Panjang perjalanan 20.17 km dan jumlah ritasi/hari mencapai 12 kali. Pelayanan BRT Kota Bandar Lampung didukung dengan penyediaan 18 halte formal sebagai simpul transportasi. Hal tersebut perlu diidentifikasi melalui ketersediaan kinerja pelayanan dari perspektif operator sebagai pengelola untuk mengetahui kepuasan pengguna (user) dalam menggunaan layanan tersebut. Sehingga perlu dilakukan evaluasi dari perspektif regulator, operator dan pengguna untuk mengetahui apakah kondisi demand telah terpenuhi melalui penyediaan/supply yang ada pada BRT Kota Bandar Lampung. Kata Kunci: Bus Rapid Transit (BRT), Evaluasi, Kinerja Pelayanan, Regulator, Operator, Pengguna

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106020019

Keyword