(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Dampak Pembangunan Institut Teknologi Sumatera terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan


Salah satu konsep pengembangan wilayah adalah konsep pengembangan wilayah dari atas (Development from Above), yaitu konsep pengembangan dari sektor dinamis yang menjalar ke sektor lainnya. Pengembangan wilayah dari atas terdiri dari prinsip dasar dan asumsi growth pole. Konsep growth pole Francois Perroux (1995) mengemukakan bahwa pembangunan tidak terjadi di semua sektor melainkan hanya pada sektor yang dapat mendorong pembangunan. Oleh karenanya, untuk meningkatkan ekonomi suatu wilayah, perlu dibangun sektor strategis atau pusat kegiatan ekonomi sebagai pusat pertumbuhan. Banyak kota-kota besar di Indonesia yang menjadikan institusi Pendidikan sebagai pondasi dalam pengembangan wilayahnya. Kehadiran Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang ditetapkan sebagai Institut Tekonologi di Pulau Sumatera yang berlokasi di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan telah menjadi tujuan pembentukan pusat pertumbuhan baru di Desa Way Huwi. Sebelum didirikan ITERA, Desa Way Huwi merupakan kawasan pinggiran yang sepi oleh penduduk. Kondisi fisiknya didominasi oleh lahan kosong dan lahan hijau berupa pertanian dan perkebunan yang dikelola oleh penduduk setempat. Namun, kini keadannya sudah sangat berbeda. Pembangunan ITERA di Desa Way Huwi diikuti pula pembangunan fasilitas lainnya seperti rumah penyewaan atau kost, rumah makan, fotokopi, mini market dan fasilitas pendukung lainnya. Perkembangannya dari tahun ke tahun terus meningkat dan membawa perubahan terhadap aktivitas masyarakat. Perubahan tersebut dapat menyebabkan dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Way Huwi, namun dampak tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak pembangunan ITERA terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Way Huwi. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan dua kondisi yaitu kondisi dulu sebelum keberadaan ITERA (tahun 2010) dan tahun sekarang sesudah adanya ITERA (tahun 2020). Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif yang berorientasi berdasarkan variabel-variabel yang didapatkan dari kajian literatur. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan ITERA berdampak positif dan negatif terhadap kondisi sosial. Dampak positif tersebut diantaranya meningkatnya interaksi sosial, dan pendidikan. Dampak negatif berupa penurunan nilai dan norma dan meningkatnya jumlah kriminalitas. Sedangkan pada kondisi ekonomi, Pembangunan ITERA berdampak positif terhadap kenaikan harga tanah, perubahan jenis pekerjaan pokok, kesempatan usaha, peningkatan jumlah pendapatan, dan peningkatan kepemilikkan aset. Penelitian ini juga mengidentifikasi tingkat dampak melalui analisis skalogram sehingga menghasilkan dampak dengan hirarki tinggi, sedang dan rendah. Kata Kunci: Pusat Pertumbuhan, Pembangunan, Institut Teknologi Sumatera, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi, Masyarakat

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2106010011

Keyword