Ketahanan Kawasan Informal terhadap Dampak Perubahan Iklim di Pesisir Kota Bandar Lampung
Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia sehingga sangat
rentan terhadap risiko kerugian akibat genangan pesisir dan kenaikan muka air laut yang
terus diperparah akibat dampak perubahan iklim. Begitu juga Kota Bandar Lampung yang
merupakan kota pesisir sehingga memiliki risiko dampak perubahan iklim lebih besar.
Terlebih pesisir Kota Bandar Lampung memiliki karakteristik dalam bertempat tinggal
mereka membangun rumah di lahan hasil penimbunan pantai ilegal seperti yang terjadi di
Kelurahan Kota Karang dan Kangkung. Banyak dari para pemukim juga tidak memiliki
bukti kepemilikan tanah secara legal yang kita sebut masyarakat informal. Kondisi-kondisi
seperti itu akan menjadi salah satu masalah yang serius dari dampak perubahan iklim. Sisi
lain Kota Bandar Lampung juga memiliki peran penting dan strategis dalam memenuhi
kebutuhan wilayah sekitarnya, tumbuh dan bergerak pada sektor perdagangan dan jasa
yang terpusat di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat ketahanan
kawasan informal pesisir Kota Bandar Lampung dan mengidentifikasi upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi dampak perubahan
iklim serta dimensi ketahanan yang diprioritaskan. Metode penelitian menggunakan
penelitian induktif kualitatif-kuantitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatifkuantitatif
dan analisis kuadran utama. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa
ketahanan kawasan informal pesisir Kota Bandar Lampung berada pada level rendah,
sedangkan untuk kawasan informal sesuai pembagian lokasi studi yang memiliki tingkat
ketahanan dari yang paling rendah di Kelurahan Kota Karang berturut-turut adalah di atas
laut, sempadan pantai, dan sempadan sungai. Sedangkan di Kelurahan Kangkung berturutturut
dari yang terendah adalah di kawasan informal di atas laut, sempadan sungai dan
sempadan pantai. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
tahap penanggulangan bencana meliputi tahap respons/adaptasi, tahap pemulihan, tahap
mitigasi, dan tahap persiapan. Dimensi ketahanan yang dapat diprioritaskan
penanganannya adalah Infrastruktur dan Lingkungan Alam, Pengetahuan risiko, Peringatan
Dini dan Evakuasi, Tanggap Darurat dan Manajemen Sumber Daya Pesisir.
Kata kunci: Kawasan Informal, Dampak Perubahan Iklim, Ketahanan
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2011040001
Keyword