Analisis Efek Saturasi Air Terhadap Nilai Resistivitas untuk Interpretasi Data Lapangan Suatu Formasi Geologi Lampung dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis
View/Open
Author
Rini Exprianti, Sinaga
Advisor
Reza Rizki, S.T., M.T., Andri Yadi Paembonan, S.Si., M.Sc., Dr. Pulung Arya Pranantya, S.T., MPSDA,
Koleksi
Teknik Geofisika
Publisher
Telah dilakukan penelitian menggunakan metode geolistrik resistivitas
untuk mengetahui efek saturasi air terhadap nilai resistivitas listrik suatu formasi
geologi. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu dengan melakukan uji
laboratorium terhadap empat jenis sampel dari Formasi Lampung (QTl) yang terdiri
dari tuf riolit, tuf, tuf halus dan lempung tufan menggunakan metode geolistrik
tahanan jenis konfigurasi elektroda Wenner dimana diberikan jarak elektroda a
berturut turut mulai dari 0.02 m dan 0.04 m sehingga didapatkan kedalaman 0.03 m
dan 0.06 m pada suatu medium dimana dapat dikontrol saturasinya. Dari hasil nilai
resistivitas didapatkan bahwa pemberian air pada sampel dapat menurunkan nilai
resistivitas dan penambahan jarak menaikkan nilai resistivitas. Pada penelitian
tahap kedua dilakukan dengan menggunakan data sekunder resistivitas lapangan
Pringsewu, dimana data resistivitas yang diperoleh dari uji laboratorium dapat
digunakan sebagai referensi interpretasi lapisan bawah permukaan data lapangan
yang memiliki formasi yang sama, dengan memperhatikan efek jarak dan saturasi.
Nilai resistivitas tuf yang didapatkan dari hasil uji laboratorium saat kondisi kering
pada jarak elektroda 0.02 m berkisar antara 215.404-463.464 Ωm dan 1105.28-
1313.776 Ωm pada jarak elektroda 0.04 m. Sedangkan setelah penambahan air
sebanyak 3000 ml nilai resistivitas menurun hingga 5.31-5.45 Ωm untuk jarak
elektroda 0.02 m dan 7.62-7.813 Ωm pada jarak elektroda 0.04 m. Dengan
mempertimbangkan nilai referensi resistivitas yang didapatkan dari hasil uji
vi
laboratorium dapat diidentifikasi karakteristik lapisan batuan bawah permukaan
pada Formasi Lampung yang terdiri dari tuf riolit yang memiliki nilai resistivitas
yang cenderung sangat tinggi >1800 Ωm, tufaan memiliki nilai rentang resistivitas
dari 600-1800 Ωm, lempung tufaan memiliki rentang nilai resistivitas dari 300-600
Ωm serta tuf pasiran sebagai lapisan pembawa air (akuifer) memiliki nilai
resistivitas < 300 Ωm dimana penurunan nilai resistivitas pada lapisan pembawa air
dipengaruhi oleh air yang mengisi lapisan tersebut.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009150044
Keyword