Identifikasi Aktivitas Vulkanik dan Deformasi Gunung Api Anak Krakatau Menggunakan Metode Remote Sensing Periode Bulan Juli 2018 Sampai Januari 2019
Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif Indonesia yang
terletak di Selat Sunda. Pada tanggal 10 Juni 2018 citra satelit BMKG mendeteksi
adanya peningkatan radiasi dan aktivitas pada Gunung Anak Krakatau yang
mengakibatkan terjadinya erupsi pada tanggal 22 Desember 2018. Erupsi yang
terjadi menyebabkan adanya deformasi pada bagian Barat sisi tubuh Gunung Anak
Krakatau. Deformasi yang ada pada bagian sisi tubuh Gunung Anak Krakatau dapat
diukur dengan berbagai teknologi, salah satunya yaitu menggunakan teknologi
Interferometry Synthetic Apeture Radar (InSAR). Dalam penelitian ini pengukuran
deformasi pada Gunung Anak Krakatau dilakukan pengolahan dengan teknologi
InSAR dengan mengetahui perbedaan LOS displacement dari citra satelit Sentinel1 dengan perbedaan citra ascending passes dan citra descending passes pada
periode bulan Juli 2018 sampai Januari 2019. Pengolahan data citra ini
menggunakan metode back-geocoding SRTM 1 second HGT. Perbedaan dua citra
ini digunakan untuk membandingkan hasil pengolahan dari perbedaan orbit satelit
dan diterapkan untuk mencari hasil yang sama atau berbeda pada hasil yang di
citrakan. Hasil menunjukkan bahwa metode back-geocoding SRTM 1 second HGT
teknologi InSAR dapat diterapkan untuk mengetahui deformasi pemukaan Anak
Krakatau. Hasil pengolahan data citra menunjukkan terjadinya deformasi mayoritas
ada di tubuh bagian sebelah Barat (flank collapse). Meskipun begitu untuk
mengetahui besar nilai deformasi yang akurat perlu dilakukan pengukuran secara
langsung di lapangan.
Kata kunci: Deformasi, Interferometry Synthetic Apeture Radar (InSAR),
Sentinel-1A, Gunung Anak Krakatau.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009140103
Keyword