(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

Identifikasi Aktivitas Vulkanik dan Deformasi Gunung Api Anak Krakatau Menggunakan Metode Remote Sensing Periode Bulan Juli 2018 Sampai Januari 2019


Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung api aktif Indonesia yang terletak di Selat Sunda. Pada tanggal 10 Juni 2018 citra satelit BMKG mendeteksi adanya peningkatan radiasi dan aktivitas pada Gunung Anak Krakatau yang mengakibatkan terjadinya erupsi pada tanggal 22 Desember 2018. Erupsi yang terjadi menyebabkan adanya deformasi pada bagian Barat sisi tubuh Gunung Anak Krakatau. Deformasi yang ada pada bagian sisi tubuh Gunung Anak Krakatau dapat diukur dengan berbagai teknologi, salah satunya yaitu menggunakan teknologi Interferometry Synthetic Apeture Radar (InSAR). Dalam penelitian ini pengukuran deformasi pada Gunung Anak Krakatau dilakukan pengolahan dengan teknologi InSAR dengan mengetahui perbedaan LOS displacement dari citra satelit Sentinel1 dengan perbedaan citra ascending passes dan citra descending passes pada periode bulan Juli 2018 sampai Januari 2019. Pengolahan data citra ini menggunakan metode back-geocoding SRTM 1 second HGT. Perbedaan dua citra ini digunakan untuk membandingkan hasil pengolahan dari perbedaan orbit satelit dan diterapkan untuk mencari hasil yang sama atau berbeda pada hasil yang di citrakan. Hasil menunjukkan bahwa metode back-geocoding SRTM 1 second HGT teknologi InSAR dapat diterapkan untuk mengetahui deformasi pemukaan Anak Krakatau. Hasil pengolahan data citra menunjukkan terjadinya deformasi mayoritas ada di tubuh bagian sebelah Barat (flank collapse). Meskipun begitu untuk mengetahui besar nilai deformasi yang akurat perlu dilakukan pengukuran secara langsung di lapangan. Kata kunci: Deformasi, Interferometry Synthetic Apeture Radar (InSAR), Sentinel-1A, Gunung Anak Krakatau.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2009140103

Keyword