(0721) 8030188    pusat@itera.ac.id   

[GEOMATIKA - 2016] Identifikasi Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit (Studi Kasus : Pesisir Selatan Lampung)


Pantai atau kawasan pesisir merupakan suatu kawasan peralihan atau pertemuan antara darat dan laut. Banyak potensi yang dihasilkan oleh kawasan ini, seperti untuk budidaya perikanan, pertanian, pelabuhan, pariwisata dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi kawasan pesisir adalah dengan melihat perubahan garis pantai. Kecenderungan terjadinya perubahan garis pantai yang disebabkan oleh perubahan iklim dan fenomena alam dapat menyebabkan terjadinya pergeseran luas daratan sehingga banyak fungsi dari kawasan pesisir ini menjadi terancam, yang berakibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir. Provinsi Lampung yang memiliki garis pantai sepanjang 1.105 km sangat memungkinkan terkena dampak yang signifikan dari perubahan garis pantai. Dengan melihat kondisi garis pantai pada tahun 1990, 2000, dan 2015 menggunakan citra satelit Landsat, dapat dihitung besar perubahan atau pergeseran garis pantai tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode digitasi manual dan metode otomatis yaitu BILKO dan Normalized Difference Water Index (NDWI). Dari hasil pengolahan diperoleh bahwa di pesisir Selatan Lampung yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran terjadi fenomena abrasi dan sedimentasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan garis pantai yang diperoleh dari metode BILKO dan NDWI. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode BILKO lebih baik dari metode NDWI, dilihat dari selisih garis pantai antara kedua metode dengan metode digitasi manual sebagai referensi. Dari 95 titik sampel diperoleh simpangan baku BILKO pada tahun 1990 sebesar 63,010 m , tahun 2000 sebesar 67,055 m, dan tahun 2015 sebesar 40,563 m.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB1804040004

Keyword
Citra Satelit Perubahan Garis Pantai BILKO Normalized Difference Water Index